Monday, March 23, 2015

APA PROFESI ANDA?

APA PROFESI ANDA ?

"Mereka yang sukses menjadi entrepeneur dan menghasilkan kekayaan materi yang hampir menguasai secara dominan bidang bisnisnya tergolong sedikit,bahkan mungkin segelintir orang"
(sumber gambar :www.asuransideal.wordpress.com)
Setiap orang ketika baru bertemu dan saling berkenalan, pertanyaan yang paling sering ditanyakan selain nama dan asal adalah profesi (pekerjaan, kesibukan, aktivitas) orang. Dalam konteks kebiasaan umum tersebut,seandainya penulis ditanyakan kesibukannnya sekarang maka jawabannya sama kompleksnya dengan maksud pertanyaan itu diajukan kepada setiap orang. Bagi penulis pribadi profesi, pekerjaan, usaha atau aktivitas sehari-hari bersifat temporer dan penuh tendensi. Jika seseorang menyebut suatu profesi maka visualisasi pikiran orang akan langsung memberi judgment atau penilaian langsung baik prestise, nilai sosial profesi dan kebanggaan. Sebut saja profesi dokter, orang akan percaya bahwa dia pasti kaya raya, tempat praktiknya luas dan tergolong orang yang sukses. Meskipun asosiasi tersebut tidak sepenuhnya benar, setidaknya orang sangat menghormati derajat dokter terlepas peran dan fungsinya dalam strata pekerjaan yang bergaji besar, menguntungkan dan terjamin.
Saat ini masyarakat umum dalam konteks materialisme lebih berharap menjadi pegawai negeri sipil,bergaji standar, ada jaminan penghasilan pasca pensiun, kejelasan karir dan kemapanan kondisi finansial.alih-alih menjadi pedagang, wirausahawan,entrepeneur atau pun karyawan swasta yang sukses. Kata kunci kemapanan dan kejelasan status serta jenjang karir menjadi pilihan utama, bukan pada kekayaan mental,ketangguhan karakter dan kemajuan serta kebebasan finansial yang menjadi perhatian masyarakat umum. Tidak salah memang, banyak faktor realitas yang melatarbelakangi seseorang memilih profesi yang dijalaninya seumur hidup.
Banyaknya kisah-kisah kasus gagalnya seseorang dalam berwirausaha,bangkrut tanpa mensisakan hartanya sampai memiliki tanggungan hutang yang besar membuat para pencari pekerjaan merasa ciut nyali dan pola pikirnya,untuk memulai usaha. Hal ini memang wajar, dalam kondisi normal tidak ada orang yang mau hidupnya merugi dan menanggung masalah banyak akibat kurang cermat atau gagalnya usaha/dagang yang dijalaninya. Lalu bagaimana sikap para wirausahawan yang bangkrut, merugi besar dan terancam dipenjara karena menanggung hutang bank yang tidak sedikit. Sedangkan harta kekayaannya,rumah dan tanah semuanya telah digadaikan,untuk menebus hutang. Akhirnya semua seperti diambil oleh sang pemiilknya,Allah swt. Menariknya dalam skala prosentase sesuai hukum survival of the fittest nya Charles Darwin. Mereka yang sukses menjadi entrepeneur dan menghasilkan kekayaan materi yang hampir menguasai secara dominan bidang bisnisnya tergolong sedikit,bahkan mungkin segelintir orang. Itulah hukum liberal dunia usaha,ada yang gagal di satu sisi,ada yang sukses bahkan mencapai puncak prestasi besar pada sisi yang lain.

No comments:

Post a Comment