Wednesday, March 25, 2015

SPIRITUAL CAREER

SPIRITUAL CAREER (PEKERJAAN YANG BERMAKNA)

" Spiritual career (pekerjaan yang bermakna) yang berarti pekerjaan yang dicintai, ditekuni dan dipelajari ilmu-ilmu pendukungnya guna menggapai impian besar dalam karirnya kelak "

sumber gambar :holistichealthcoach.blogspot.com
Bekerja di bagian marketing kartu kredit apa istimewanya?, tugasnya hanya menelpon calon nasabah kemudian menanyakan apakah sudah punya kartu kredit, sudah lebih setahun, lalu menawarkan fasilitas kartu kredit bank kita dengan segala jurus rayuan keuntungan, bonus dan kemudahan serta syarat pengajuan aplikasi yang mudah, cepat dan efisien kemudian mengadakan perjanjian bertemu di suatu tempat dan kesepakatan pun ditanda tangani dengan melampirkan fotokopi KTP dan kartu kredit bank lain. Semua aplikasi diisi dikantor sambil melampirkan berkas-berkas yang dibutuhkan dan dilaporkan kepada manager untuk diproses dan dikirimkan ke bank Card Center untuk konfirmasi dan validasi permohonan pembuatan kartu kredit. Selesai, tinggal menunggu apakah kartu kreditnya berhasil. Apakah reject or approve ?, ditolak atau disetujui oleh pusat.
Para sales officer itu pun tersenyum mengembang karena akan mendapatkan insentif dari setiap aplikasi yang lolos dari Jakarta. Apalagi bila mencapai lebih dari 10, bonus setiap jenis kartu seperti gold,platinum, titanium, i card dan world card sudah menanti tinggal dihitung secara aritmetika mental jumlah gaji progresif bulanan kita yang bisa mencapai 5 jutaan. Pekerjaan yang menggiurkan bukan ?!
Itulah alur, ritme seorang agen penjualan kartu kredit di suatu bank. Pekerjaan ini bisa dikatakan sangat menantang bisa juga membosankan.Menantang karena setiap hari pekerjaan kita menelpon calon nasabah yang sudah terdaftar dalam list calon nasabah kemudian ditelpon dan menawarkan produknya. Dibutuhkan kecerdasan dalam berbicara, komunikasi verbal yang santun, persuasif dan simpatik untuk merebut hati calon nasabah dalam hitungan detik dan bahkan milidetik, hanya dengan awal yang baik.
Sangat membosankan jika kita gagal berkali-kali dalam mengejar nasabah setiap harinya, atau bisa berhari-hari tanpa menghasilkan nasabah sama sekali. Proses adaptasi dan pengendalian emosi, suasana hati dan pikiran sangat diperlukan disini. Jika sudah kesekian kali gagal, kemudian mencoba kembali untuk terakhir kali, padahal sebentar lagi akan berhasil, suasana capek, tak bertenaga dan bersemangat muncul tiba-tiba dan akhirnya calon prospek nasabah pun kabur, tidak berminat sebelum kita menawarkan produk bank kita.
Adaptasi yang cepat dengan daya tahan yang tinggi serta ketenangan dalam melakukan penawaran melalui telpon menjadi kata kunci untuk bertahan dalam pekerjaan dinamis ini. Saya melihat orang-orang yang bekerja di bagian penjualan kartu kredit ini, tergolong orang-orang yang optimis, pantang menyerah, tahan banting, percaya pada kemampuan diri dan soft skill yang istimewa dan berbeda satu sama lain dengan gaya dan caranya masing-masing untuk melakukan transaksi dengan nasabah.
Mereka yang melewati masa transisi 3 bulan pertama kerja kemudian berkembang dan terlatih berbicara dengan customer adalah orang-orang yang sudah menemukan kelebihan dirinya,menemukan nilai spiritual personal yang diharapkan serta sesuai dengan kata hati. Secara filosofis dapat dirangkum dalam istilah spiritual career (pekerjaan yang bermakna) yang berarti pekerjaan yang dicintai, ditekuni dan dipelajari ilmu-ilmu pendukungnya guna menggapai impian besar dalam karirnya kelak. Exciting job atau pekerjaan yang menyenangkan hati begitu istilah keren dan psikologisnya. Sungguh orang yang beruntung jika mencapai derajat spiritual job atau emotional career.
Karena disana terdapat energi besar untuk selalu mencoba hal baru, belajar dari pengalaman orang, memperbaiki secara terus menerus tanpa henti kekurangan dan kelemahan diri dan mengembangkan kemampuan dan kelebihan diri secara cepat dan tepat. Karena terkadang orang yang baru terjun dalam dunia marketing kartu kredit atau apapun jenis produknya pasti akan menghadapi penolakan, apatisme atau bahkan tanggapan kasar yang menyakitkan. Semua itu resiko sekaligus tantangan yang harus dipelajari, dicari solusi dan ditaklukan agar sesuai dengan keinginan kita.
Saya sepakat dengan prinsip pekerjaan tukul arwana, jika kita mencintai pekerjaan kita maka pekerjaan akan mencintai atau menjaga kita. Artinya jika kita bekerja dengan hati kemudian menjalani dengan penuh cinta dan harapan besar maka kelak pekerjaan itu akan membentuk karakter dan kepribadian kita. Semangat untuk mencintai pekerjaan adalah suatu gerakan yang patut kita galakan kepada para karyawan untuk mentrain, menstabilkan ritme kerja supaya lebih baik dan berprestasi. Karena karyawan yang produktifitasnya rendah sulit untuk cepat berubah dan berkembang. Perusahaan akan melambat kemajuannya dan semakin menurun kualitas kerjanya dengan mesin hidup yang menentukan progresifitas perusahaan.
Saya yakin sepenuh hati bahwa orang yang bertahan lama di penjualan kartu kredit telah memasuki fase spiritual career yang lebih matang, personal dan abstrak seiring bertambahnya usia dan pengalaman yang dijalani. Karena ritme kerja yang penuh persaingan dan target itu selalu menuntut kepekaan, kesadaran dan kecepatan untuk belajar dan mencari makna pada setiap aktivitas kerjanya. Bersaing dengan rekan kerja sesama penjualan kartu kredit, dengan memperhatikan gerak geriknya, cara bicaranya dan gaya bicaranya ketika menelpon nasabah semuanya harus dipelajari secara riil dan konkret di depan kita. Untuk melakukannya dengan cepat dan tepat sasaran menemukan rahasia rekan kerja kita yang dijadikan role model sosok agen penjualan yang sukses dan penuh reputasi tinggi dengan prestasi besarnya.
Persaingan yang sehat dan elegan menjadi kesepakatan tidak tertulis bagi sesama agen penjualan. Meskipun dalam kenyataanya, di kantor kita tetap bersahabat dan bergaul secara akrab seperti saudara sendiri. Persaingan dalam mengejar target nasabah sebanyak-banyaknya menjadi tujuan sekaligus sarana untuk menghasilkan insensif dan pendapatan besar setiap bulannnya. Antara tuntutan dan kewajiban harus seimbang dalam menjalani pekerjaan ini. Tuntutan untuk memberi kontribusi nyata dengan prestasi kerja, kreativitas dan inovasi marketing menjadi kebutuhan perusahaan untuk melesatkan diri menuju perusahaan dinamis dan progresif tanpa melupakan kewajiban karyawan sebagai otak yang menjalankan motor pergerakan perusahaan.
Kewajiban karyawan untuk berkerja, berusaha semaksimal mungkin menjadi konsekuensi logis dari kemantapannya berkerja di perusahan setempat. Tidak ada toleransi untuk kemalasan, keengganan dan tiadanya kontribusi nyata yang dihadapi karyawan. Hukum seleksi alam berlaku dalam pekerjaan penuh tantangan dan peluang emas ini. Barang siapa yang menyerah maka dia kan tercatat dalam track record perusahaan sebagai pecundang yang tidak siap hidup dan mudah menyerah. Sebaliknya perusahaan akan mencatat dengan tinta emas, karyawan yang berdedikasi, bekerja dengan segudang inovasi dan prestasi serta memberi kontribusi besar terhadap kemajuan perusahaan akan dipromosikan dan diangkat derajatnya lebih tinggi dengan gaji, insentif dan bonus besar yang berhak dimiliki. Mereka bisa disebut pemilik spiritual career sekaligus karyawan terbaik perusahaan.

No comments:

Post a Comment