Sunday, March 29, 2015

INOVASI MARKETING

"Keuntungan ganda bisa penulis dapatkan dari strategi marketing ini, pertama mendobrak paradigma berpikir pragmatis terhadap kartu kredit sekaligus memasarkan produk kartu kredit yang ditawarkan sehingga selain mengedukasi tetapi juga menjual fasilitas kartunya" 
Sumber gambar : dw.de


Dunia pemasaran kontemporer pasti tidak akan lupa nama Hermawan Kertajaya, seorang pakar manajemen dan marketing termasyhur yang dimiliki indonesia. Tulisan-tulisan beliau yang bernas, renyah dan nyaman dimengerti membuat penulis termotivasi untuk selalu berinovasi, berkreativitas dalam menekuni sebuah bisnis ataupun membuka pikiran tentang peluang usaha yang mungkin dikembangkan. Tak terkecuali bisnis marketing produk yang berupa jasa kartu kredit. Penulis mendapat tugas ganda untuk menekuni sekaligus membaca dunia perbankan secara cerdas dan well-informed secara cepat. Tugas pertama untuk memasarkan dan menjual produk pinjaman uang tunai berupa kartu dan  mengedukasi, membalikan pandangan minor atau bahkan mitos negatif tentang produk sendiri, kartu kartu kredit.
Untuk kasus pertama, tugas pemasaran, penjualan atau pun customer service bukan hal baru bagi penulis. Pergulatan, perjalanan dan diskusi dengan teman-teman marketing membuat penulis sedikit terbuka dan tertarik dengan dunia kerja paling dinamis itu. Ibarat mesin maka marketing adalah jenis cc yang dipakai apakah akselerasi 110,125, 135 atau bahkan 145 cc untuk ekspansi dan eksplorasi sumber daya internal dan eksternal demi mewujudkan pencapaian perusahaan sebesar-besarnya dan seluas-lusnya. Peran marketing bagi perusahaan ibarat motor mesin kendaraan, atau dalam komputer ibarat otaknya berupa CPU atau sistem operasi program softwarenya.
Akan berbeda dengan tugas kedua yang baru di mata penulis, dunia asing yang harus dijalani sebagai lompatan karir yaitu dunia kartu kredit dan karakter para pemakai sekaligus sasaran targetnya. Banyak faktor yang harus didekati, dipelajari dan ditentukan jenis customer atau nasabah yang akan dibidik secara tepat dan efektif tidak asal menjual atau memberikan fasilitas kartu kredit. Faktor sejarah dan psikologis pasar yang rentan, rawan dan penuh dunia gelap dunia perbankan dan segala produknya membuat penulis berusaha lebih cepat dan cerdas dalam mengadaptasikan ’hantu para pedagang kecil’ ini agar lebih familier, populer dan minded productnya lebih kuat dibanding para senior sales yang berkecimpung lama disana. Ada berbagai cara yang dilakukan penulis untuk survive dan menguasai medan kompetisi pekerjaan ini diantara marketing kartu kredit lainnya yang hampir setiap bank memiliki tim solid dan visioner bagian marketingnya.
Berdasarkan pengalaman pribadi dan teman-teman yang aktif dalam dunia event atau event organiser, merangkum dengan buku-buku, artikel dan majalah peluang usaha bisnis pameran atau eo penulis mencoba terobosan baru dalam bisnis marketing kartu kredit ini. Sebutlah seminar atau talk show bisnis inovatif bertema hidup produktif, akselerasi finansial atau modal usaha cepat tanpa agunan dengan kartu kredit. Intinya bagaimana mendidik masyarakat khususnya kalangan customer yang berkartu kredit agar memiliki paradigma konstruktif, produktif dan kreatif terhadap kartu kredit. Pandangan dan mitos negatif bahwa kartu kredit hanya bisa digunakan untuk berfoya-foya, berbelanja, atau memenuhi gaya hidup konsumtif, hedonis dan hura-hura dibalik dan diciptakan peluang besar untuk modal usaha cepat dan besar.
Keuntungan ganda bisa penulis dapatkan dari strategi marketing ini, pertama mendobrak paradigma berpikir pragmatis terhadap kartu kredit sekaligus memasarkan produk kartu kredit yang ditawarkan sehingga selain mengedukasi tetapi juga menjual fasilitas kartunya. Inovasi ini syukurnya ditanggapi positif, optimistik dan motivatif oleh para manajer dan pimpinan manajer wilayah atau daerah. Ide ini merupakan terobosan baru strategi marketing untuk menggaet nasabah besar dan bagi penulis peluang untuk meraup keuntungan tak terbatas. Saat ini penulis sedang mematangkan konsep acara, proposal kegiatan, model mengorganisasi acara, anggaran dan sponsor yang bisa digaet. Bila perlu harus mendapat sponsor banyak dan non-budget sepeser pun dari penulis dan tim pelaksana.
Ide ini baru sebatas pancingan awal untuk langkah depan model penjualan kartu kredit. Jika respon pasarnya bagus dan meledak, katakanlah minimal 20% dari peserta yang ditargetkan 100 orang. Sudah ada 20 orang nasabah baru yang bisa diperoleh untuk sekali event atau acara belum jika rutin bulanan dan diberbagai tempat dengan konsep yang berbeda, kreatif dan menarik lainnya akan lebih besar lagi target nasabah yang bakal mengikuti event ini. Akan sangat banyak kemungkinan yang bisa digali dari dunia marketing khususnya produk perbankan. Sayangnya hal ini belum tergali secara serius dan fokus sehingga cara-cara konvensional seeprti menelpon calon nasabah lalu bertemu kemudian buat aplikasi, cara kanvas atau menawarkan pada nasabah di lapangan, tempat usaha langsung dan ekshibion, membuka stan office perusahaan pada pameran dan produknya sudah banyak dilakukan oleh marketing bank lainnya. Itu sudah lazim tapi acara talk show berformat bisnis inovatif, peluang usaha kreatif, bisnis investasi saham menjadi garapan marketing kartu kredit potensial yang bisa dioptimalkan dan dikembangkan ekspansif.

Hal itu baru ide sederhana dan sudah banyak dilakukan kalangan profesional, akademisi kampus dan media massa untuk mendiskusikan topik aktual dan populer. Penulis hanya memodifikasi konsep acara sedemikian rupa supaya mengundang para pengusaha, eksekutif muda, konglomerat,atau siapapun yang butuh modal besar untuk ekspansi usaha dengan kartu kredit. Semoga sukses acara nanti, doakan semua!!!

No comments:

Post a Comment