Wednesday, April 1, 2015

PERILAKU NASABAH

CUSTOMER BEHAVIOR;PERILAKU NASABAH


sumber gambar : micecartoon.co.id

           Bisa dikatakan selama menjadi sales marketing kartu kredit, mengajarkan kepada penulis untuk mampu membaca model perilaku customer dalam memanfaatkan kartu kreditnya. Beberapa diantarannya menjadi inspirasi penulis untuk membuat strategi baru dalam mengejar para nasabah potensial di kota budaya ini. Suatu strategi baru yang belum pernah dilakukan oleh seorang sales marketing kartu kredit dalam sejarah pekerjaannya. Penulis berani mengklaim ini karena mayoritas para sales itu hanya melakukan standar penjualan dengan model konvensional yaitu via telepon dan kanvas, atau kombinasi dari kedua jenis tersebut yaitu hanya mengejar sesama karyawan bank atau diistilahkan dengan staff card. Suatu jenis penawaran produk yang ditujukan kepada karyawan internal bank bersangkutan atau perusahaan-perusahaan satu afiliasi dengan bank dalam satu grup perusahaan.
Diantara perilaku nasabah dalam memanfaatkan kartu kredit adalah pertama Pola hidup konsumtif. Pola jenis ini menjadi alasan dan alibi para pemilik kartu kredit untuk tidak membuat aplikasi kartu kredit. Pengalaman yang tidak mampu mengendalikan perilaku gila belanja dan hasrat membeli menyebabkan nasabah kapok untuk pakai kartu kredit lagi meskipun dirayu-rayu sampai bibir ini kering pikiran nasabah tidak berubah. Diantara perilaku konsumtif yang tidak bisa dihindarkan bahkan sebagian bank banyak memberi tawaran-tawaran menggiurkan dengan banjir diskon, kemudahan kredit, dan semua iming-iming emosional belaka yaitu belanja barang di mall, merchant-merchant, beli produk yang ditawarkan bank penerbit kartu, membeli barang melalui fasilitas online seperti e-commerce.
Pola hidup kedua adalah hedonistic addict, perilaku jenis kedua ini tergolong kondisi pola konsumtif lanjutan yang memasuki fase adiktif, sebuah kondisi konsumsi yang berlebihan dan tidak terkendalikan. Mereka memanfaatkan kartu kredit hanya untuk memuaskan diri dan nafsu pribadi dengan makan di kafe, tours, pesta hura-hura di diskotik dan liburan wisata yang berbasis kartu kredit. Kebanyakan para eksekutif muda atau pengusaha emosional yang merasa kesuksesannya selalu harus dirayakan dengan menghambur-hamburkan pendapatan dan kekayaan mereka secara bebas tanpa memikirkan kehidupan keluarga dengan aneka kebutuhan dan pikiran untuk investasi ke bidang potensial lain yang belum dikembangkan. Nasabah kartu kredit jenis ini tergolong pemakai yang tidak sehat, kurang mengendalikan perilaku konsumtifnya dan biasanya tagihan bulanan kartu kreditnya macet dan terlambat karena pemakaiananya yang overlimit jumlah uang yang ada di kartu.
Pola hidup ketiga adalah perilaku produktif, pola jenis ini dahulu sejak kemunculan awal produk kartu kredit memang mayoritas nasabah memanfaatkanya secara tepat, akurat dan penuh perhitungan. Hal ini terjadi karena dahulu tidak banyak barang yang dijual dengan transaksi kartu kredit, baru sejak kurun 2005 an, segala jenis barang mulai dari elektronik, jasa transportasi, fashion, kuliner hingga belanja kebutuhan pokok sehari-hari sekarang mulai berbasis kartu kredit meskipun fasilitas kartu debit semakin marak. Pola hidup nasabah  menginvestasikan modal tunai untuk mengembangkan usaha baru, belanja barang-barang grosiran untuk dijual kembali secara eceran dalam waktu cepat atau  memanfaatkan tarik tunai untuk berinvestasi dalam saham atau valuta asing sudah banyak yang melakukan. Resiko kerugian yang tinggi tidak diindahkan oleh para nasabah jenis produktif ini, semua itu karena sifat para nasabah sehat itu selalu antusias dan proaktif memburu peluang bisnis menjanjikan secara cepat dan akurat dengan modal segar yang kapanpun dapat dicairkan untuk digunakan sebagai perputaran modal yang cepat pula. Kesempatan untuk memperoleh keuntungan ekonomis besar dalam setiap momen tertentu dimanfaatkan secara cerdas dan jenius oleh para pengusaha kreatif dan inovatif tersebut. Mereka mampu survive dengan stabilitas kapitalisasi kerajaan bisnisnya.
Pola hidup nasabah keempat yaitu pola hidup  strategik, pola hidup jenis ini tergolong visioner, mampu melihat peluang masa depan yang prospektif dan mencerahkan. Mereka memanfaatkan kartu kredit untuk ekpansansi bisnis dan sumber kapitalisasi modal yang berfungsi penunjang dalam binsis internet marketing seperti Anna Ahira. Biasanya mereka adalah kalangan netter aktif yang mobilitasnya berbasis internet misalkan para blogger, internet marketer, konsultan IT atau e-commerce yang sekarang sedang marak bahkan trend yang berkembang memasuki era social networking, jejaring sosial. Era jejaring sosial membuka peluang baru jenis usaha yang tidak terpikirkan sebelumnya bahkan terasa asing seperti situs komunitas lelang kaskus.co.id, facebook.com, twitter.com,

Pola kritis-aktif-selektif, memanfaatkan kartu kredit untuk membeli barang-barang berkualitas dan sesuai kebutuhan seperti buku, video interaaktif dan sumber-sumber pembelajaran online,seperti e-book, e-college, untuk membayar biaya pendidikan jarak jauh yang diselenggarakan universitas-universitas unggulan dan berbasis online. TIPE nasabah ini tergolong palng kritis dan selektif dalam membelanjakan dana di kartunya, tidak jarang mereka memakai jasa perencana keuangan handal untuk mengatur pola investasi dan prospek bisnis yang menjanjikan dengan limit dana di kartu yang besar. Meski kritis aktif mereka tergolong nasabah royal dalam berbelanja. Tipe ini dalam prosentase nasabah melampaui 20% lebih masuk kuadran aktif pakai kartu kredit. Meskipun tidak banyak jenis transaksi yang dilakukan dengan nilai transaksi yang menengah kebawah mereka termasuk nasabah lancar dalam membayar tagihan (billing card) bulanannya. Jadi pihak bank tidak usah khawatir tipe nasabah ini akan macet angsuran atau cicilan bulanannya.

No comments:

Post a Comment