Friday, March 27, 2015

HANTU KARTU KREDIT

"Kartu kredit ibarat pisau bermata dua, bisa mensejahterakan namun bisa membuat miskin dan bangkrut seseorang karena perilaku ekonomi yang tidak sehat"
sumber gambar : mafiakartukredit.com


Sebagian masyarakat tentu sudah paham mengenai bisnis ’kartu kredit’ tetapi tidak semua orang mengerti fungsi dan manfaat lebihnya dari kartu kredit. Kartu kredit bagi pemahaman orang adalah semacam kartu untuk membelanjakan barang sesuka hati, lalu setelah habis tinggal mengangsur setiap bulannya tagihan rekeningnya. Kartu kredit menawarkan beragam kemudahan untuk melakukan aktivitas ekonomi, memenuhi gaya hidup maupun kebutuhan sehari-hari. Aktivitas membayar tagihan telpon, rekening listrik, rekening air bersih, internet dan tagihan bulanan lainnya yang cukup menggesekan atau mendekatkan kartu kredit kita dengan mesin debet yang tersebar diberbagai merchant-merchant, outlet-outlet maupun ATM bank lainnya. Semua kemudahan dan kenyamanan berbelanja, tarik uang tunai dan segala keinginan itu memang dapat diwujudkan dengan kartu kredit.
Mindset kartu kredit orang yang memanfaatkannya untuk belanja maupun sekedar mengikuti trend atau menyamakan status sosial memang tidak dapat disalahkan, semakin banyak kartu kredit kita semakin besar dan tinggi status sosial kita diantara rekan kerja maupun relasi komunitas urban menjadikan kita ’kartu kredit’ pengungkit derajat dan nilai diri kita. Sayangnya gaya hidup konsumtif dan materialis ini memperburuk citra dan reputasi keberadaan dan fungsi positif kartu kredit. Kartu kredit ibarat pisau bermata dua, bisa mensejahterakan namun bisa membuat miskin dan bangkrut seseorang karena perilaku ekonomi yang tidak sehat. Kartu kredit dapat menyejahterakan pemiliknya jika ’pinjaman modal besar cash’ ini digunakan untuk memperluas jenis usahanya, mempercepat kapitalisasi modal kita agar cepat maju dan balik modal sesegera mungkin.
Bahkan bila perlu dapat mengembalikan pemakaian dana kredit sebelum tanggal jatuh tempo tagihan kartunya. Sehingga tidak ada bunga pinjaman atau biaya kartu kredit lainnya. Cara seperti ini banyak dimanfaatkan para pengusaha grosiran yang memiliki jaringan usaha dan distributor luas sehingga secara cepat dapat memperoleh modal usaha dalam waktu tidak lama. Para pialang saham juga sesekali memanfaatkan kartu kredit untuk berspekulasi dalam bisnis investasi jual beli saham. Karena peluang untung besar yang cepat dalam hitungan hari dapat melipatgandakan harga saham simpananya sehingga dapat dijual ketika harganya naik. Semua itu bisa dilakukan cukup dengan satu kartu dengan limit pinjaman sesuai keinginan dan kondisi kita.
Pada intinya siapapun bisa hidup produktif, maju dan bebas finansial dengan penggunaan kartu kredit yang benar, kompetitif dan sehat bukan sekedar memenuhi gaya hidup konsumtif kita tetapi menjadikan sebagai sumber perputaran uang yang cepat menghasilkan keuntungan bagi kita. Ada berbagai cara untuk mendapatkan kartu kredit dengan limit kredit sesuai dengan keinginan kita. Kerja sama antara pihak card officer dengan calon nasabah kartu kredit untuk memanipulasi data merupakan hal biasa dalam pengajuan aplikasi kartu kredit.
Biasanya pihak nasabah menginginkan limit kartunya sekian ratus juta padahal jenis pendapatan atau penghasilannya tidak memenuhi syarat untuk kisaran limit tersebut, agen penjualan kartu kredit tinggal mengisikan nominal penghasilan yang diharapkan dapat disetujuinya limit uang aplikasi sesuai keinginan tanpa kekhawatiran nanti bakal ketahuan berbuat tidak benar atau tidak sanggup melunasi tagihan rekening kartu. Asalkan nasabah tahu resiko dan konsekuensi dari perbuatannya, pihak agen penjualan hanya memenuhi permintaan nasabah. Agen atau petugas pembuat aplikasi tidak bertanggung jawab terhadap penggunaan kartu karena semua ditanggung sendiri oleh nasabah. Beruntungnya diantara sekian persentase nasabah ketahuan atau reject( kegagalan) aplikasi kartu kredit akibat data penghasilan atau pendapatan yang fiktif atau tidak benar. Kabar baik bagi nasabah adalah dia hanya dikonfirmasi ulang via phone oleh card center pusat yang menanyakan kebenaran data yang diisikannya tidak sampai harus survey secara empiris ke lapangan atau ke pihak nasabah untuk memastikan valid atau tidaknya data yang etrtera dalam berkas pengajuan aplikasi.
Celah pada prosedur manajemen aplikasi kartu kredit yang rawan pemalsuan, penipuan, pembobolan kartu kredit atau pun modus manipulasi data penghasilan ini sudah terjadi sekian lama. Bahkan sudah bukan rahasia umum bagi para pemilik kartu kredit yang sukses memiliki puluhan kartu kredit dengan limit besar mencapai ratusan juta bahkan miliaran cukup memanfaatkan ’data penghasilan’ berkonspirasi dengan petugas penjualan kartu agar dimudahkan proses pengajuannya. Tetapi tidak semua orang melakukan sisi buruk dunia marketing kartu kredit. Masih banyak orang yang melalui prosedur yang benar, sesuai dengan aturan dan tidak menyalahi manajemen aplikasi kartu kredit. Karena biasanya card center memiliki track record billing payment (catatan tagihan rekening) data nasabah yang masuk dalam kartu kredit bank lainnya. Sehingga manipulasi data atau cara kotor apapun mudah dideteksi secara akurat dan tepat melalui catatan tagihan kartunya.
Pada akhirnya kembali kepada orang yang memanfaatkan kartu kredit apakah hanya untuk memenuhi nafsu belanja yang tidak sehat, tidak terkontrol sehingga membuat bangkrut atau menciptakan peluang usaha baru yang dapat mempercepat ekspansi usaha sekaligus perputaran uang sehingga dapat digunakan untuk sumber modal usaha yang cukup potensial untuk digunakan kapanpun dan dimanapun. Sangat berbahaya jika tidak tahu fungsi dan manfaat yang didapatkan dari kartu kredit, sebelum kita mengajukan aplikasi kartu kredit. Karena gaya hidupnya tidak mendukung keadaan finansialnya yang sehat. Justru akan terjebak pada keinginan yang tak terbatas sehingga tagihan kartu membengkak dan memberatkan kondisi ekonomi kita. Jadi sebelum mengajukan aplikasi kartu, pastikan anda tahu kegunaan dan tujuan anda pemanfaatannya kelak.

”hidup kaya raya dengan kartu kredit, kenapa tidak?”, semoga sukses dari sang konsultan kartu kredit!.

No comments:

Post a Comment